SELAMAT DATANG DI BLOG INI ►►Semoga Bermanfaat.. Jangan Lupa di Share Agar Lebih Banyak yang Membaca.. Kunjungi Saya di Facebook dan Twitter... Terimakasih.

Minggu, 28 November 2021

Terkait Jalan Lebak Selatan, Bupati Lebak Lempar Batu Sembunyi Tangan


Ketidakadilan di Lebak itu nyata, rakyat dipaksa untuk menikmati jalan rusak selama puluhan Tahun. Salah satunya jalan Cikumpay - Ciparay yang menjadi akses utama Warga Desa di Kecamatan Panggarangan. Sementara Bupati Lebak terus saja mencari alasan menutupi ketidakmampuan membangun dan menunjukkan ketidakpedulian terhadap Masyarakat Lebak Selatan.

Disaat masyarakat Lebak Selatan yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pembangunan (AMPP) akan menyerukan aksi Demonstrasi tanggal 29 November 2021. Bupati Lebak mengedarkan surat tertanggal 25 November 2020 perihal permohonan pembangunan ruas jalan Cikumpay-Ciparay yang ditujukan ke Gubernur Banten.


Lagi-lagi, Bupati Lebak lempar batu sembunyi tangan, seolah-olah surat tersebut jadi jawaban untuk masyarakat panggarangan bahwa kewenangan jalan sudah dialihkan ke Provinsi. Ini bukti Bupati Lebak lari dari tanggung jawab, padahal jalan tersebut nyata statusnya jalan Kabupaten, jadi yang bertanggung jawab seharusnya adalah Bupati Lebak.

Apa yang diharapkan dari Bupati untuk membangun Lebak tidak lebih dari sekedar ALASAN. Jika Bupati Lebak tidak mau tanggung jawab terhadap pembangunan jalan di Kabupaten Lebak, seharusnya malu dan mengundurkan diri jadi Bupati Lebak.

Sabtu, 13 November 2021

INVESTASI PERJUANGAN, ANAK MUDA BERANI BERSUARA DI PUSARAN POLITIK

 


Keprihatinan saya terhadap politik di Lebak bukan karena minat terhadap politik terlalu besar, tetapi saya menyangka pada waktu yang sama, idealisme pemuda, laju partai politik dan gagasan yang ditawarkan terhadap perbaikan Kabupaten Lebak ini secara menyeluruh telah semakin memudar atau tenggelam, bahkan kebanyakan menganggap perpolitikan di Lebak biasanya saja disaat peta politik di Lebak tersentralisasi oleh kepentingan Kekuasaan Dinasti.


Sisi lain, kebanyakan ruang politik di Lebak dijadikan mata pencaharian melalui jalan pintas, tidak melakukan upaya perlawanan dari sisi politik yang ideal, sebaliknya malah bersikap asal Dinasti senang, asal kepentingan partai tercukupi, lalu akhirnya serba menerabas dan tidak merepresentasikan kepentingan rakyat, itulah sikap elite politik yang miskin hati, rakus kekuasaan.


Investasi perjuangan itu tidak harus berakhir di politik sebagai solusi, namun karena kondisi politik di Lebak harus diperbaiki, maka Pemuda sebagai elite terdidik harus bisa menyiapkan diri untuk jadi kontrol sistem yang efektif serta mengevaluasi perpolitikan di Kabupaten Lebak.


Bagaimanapun diskursus politik di kalangan anak muda, akan melahirkan gagasan-gagasan produktif yang bisa menjadi alternatif dari kondisi Lebak yang selama ini dirasakan tidak ideal pada konstelasi politik dan konstruksi Demokrasi yang terkungkung oleh hegemoni politik dinasti.

POST TERPOPULER

DINASTI LEBAK MENGGERUS KESUCIAN DEMOKRASI DI PILKADA 2018

Rijwan, S.Pd (Civil Society) LEBAK - Kamis 21 Juni 2018 27 Juni 2018 merupakan penentuan kemajuan di Kabupaten Lebak, saya pribadi dari...

POSTINGAN POPULER LAINNYA