SELAMAT DATANG DI BLOG INI ►►Semoga Bermanfaat.. Jangan Lupa di Share Agar Lebih Banyak yang Membaca.. Kunjungi Saya di Facebook dan Twitter... Terimakasih.

Selasa, 10 Juli 2018

CITA-CITA BESAR DARI SEPARUH PERJALANAN HIDUP

Jaelani (Jey), seorang Borjuis Kecil yang bercita-cita menjadi Borjuis Besar 
Separuh perjalannya tersampaikan dalam paragraf sederhana.

Kehidupan adalah ruang bagi materi yang terus melaju kearah perubahan, sang waktulah sebagai pengingat bagi setiap proses yang dijalani. Beban hidup yang ditanggung merupakan bukti kecintaan Tuhan semesta alam kepada umat manusia. Saya mencoba mereduksi proses kehidupan yang dijalani kedalam bait kata, yang tersirat, yang tertulis, itu merupakan jejak yang di kemudian hari harus mengingatnya kembali.

Tuntas sudah saya mengemban ilmu di perguruan tinggi, tak terasa setahun lamanya menjalani hidup tanpa memiliki pendapatan yang begitu cukup, hanya kata "pas" yang saat itu terasa.

Bulan Februari tepatnya pada tahun 2017 saya mencoba mengadu nasib untuk merantau ke Betawi mencari sebuah kehidupan yang lebih baik, dengan bermodalkan uang Rp 200.000 saja itupun masih meminta dari orang tua, tiba di Betawi, satu dua hari beristirahat, saya bertekad bahwa tujuan saya kota ini tiada lain untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, ekspektasi besar dari dalam benak menjadi motivasi waktu itu, saya berangkat dengan membawa selembar lamaran kerja serta bermodalkan ijazah terakhir, berdo'a semoga hari ini saya bertemu dengan jodoh saya (maksud jodoh tersebut adalah pekerjaan) karena pada dasarnya kerja pun jika belum berjodoh maka tidak akan bertahan lama meskipun sudah dijalani.

Beberapa hari mengadu nasib, kemudian saya mencari loker melalui media sosial, hilal harapan lalu ada, lalu singkat cerita perusahaan-perusahaan yang dicoba peruntungan kebanyakan hanya iming-iming untuk bekerja namun pada saat mau masuk menjadi karyawan harus membayar segala bentuk persyaratan serta perjanjian diatas materai pula. Siapa yang tidak mau kerja santai gajih besar. Namun nyatanya semua itu hanyalah tipuan belaka, itu semua adalah perusahaan yang hanya merekrut tanpa mempekerjakan sebagai karyawan semestinya, begitupun nantinya jika sudah menjadi bagian dari perusahaan tersebut, mencari pelamar dan akan terus begitu. 

Logikaku berputar dan akhirnya saya memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan, karena Ibu berpesan jika kamu bekerja maka yang harus kamu jauhi itu membohongi orang, apalagi sampai menipu. Itu yang selalu terdengar ditelingaku sampai saat ini.

Singkat cerita sayapun kembali ke tempat dimana saya di lahirkan. Dengan rasa kecewa orang tua menyambut ku, namun tidak sama sekali mengurangi rasa kasih sayang terhadap anaknya. Ibu berkata "Anakku malang anakku sayang bersabarlah dan terus berusaha syukuri dan jalani kehidupanmu saat ini jangan ada pikiran putus asa dalam dirimu."

Sungguh luar biasa ibu yang bijaksana, yang do'anya selalu terkabulkan, semoga kelak kau akan jadi penghuni surga nanti. Hidup yang sekarang ini tidaklah mudah untuk dijalani, karena itu jadilah seperti batu karang yang tetap keras dan jadilah sang pemenang yang tak pernah terkalahkan.

Terimakasih ibu, setiap do'amu tertutup oleh kesalahan anakmu, maka maafkanlah segala bentuk kesalahanku terhadapmu. restuilah selalu setiap langkahku yang kuniatkan membalas jasa dari tetes keringat yang kau korbankan untuk anakmu.

Meminjam kata dari sang ahli, bahwa jika kita belum mengusahakan sesuatu secara serius, mungkin kita menganggap hal tersebut adalah mustahil. Apalagi jika kita selalu menganggapinya dengan sikap pesimis. Padahal, jika kita tak menyerah dan berjuang untuk mengusahakannya, belum tentu hal tersebut mustahil untuk terjadi.

Oleh: Jaelani, S.Pd
Editor: Rijwan, S.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POST TERPOPULER

DINASTI LEBAK MENGGERUS KESUCIAN DEMOKRASI DI PILKADA 2018

Rijwan, S.Pd (Civil Society) LEBAK - Kamis 21 Juni 2018 27 Juni 2018 merupakan penentuan kemajuan di Kabupaten Lebak, saya pribadi dari...

POSTINGAN POPULER LAINNYA