SELAMAT DATANG DI BLOG INI ►►Semoga Bermanfaat.. Jangan Lupa di Share Agar Lebih Banyak yang Membaca.. Kunjungi Saya di Facebook dan Twitter... Terimakasih.

Minggu, 15 Juli 2018

AROGANSI KETUA DPRD LEBAK, MEMBERANGUS HAK BERDEMOKRASI

Muhammad Seftia Permana/V-Jey
Pegiat Demokrasi
Kisruh yang terjadi di Kabupaten Lebak merupakan buntut panjang dari  gerakan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Lebak (KUMALA) setelah melakukan aksi demo di depan DPRD rabu (11/7/2018) lalu. Junaedi Ibnu Jarta, selaku ketua DPRD Lebak sekaligus pemilik akun Jun Jarta dalam komentarnya di Facebook menantang Mahasiswa KUMALA untuk datang ke gedung DPRD untuk menjelaskan atas tuduhan yang di lontarkan oleh mahasiswa pada waktu aksi, salah satu tuduhannya bahwa reses Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di nilai gagal menyerap aspirasi rakyat.

KUMALA yang konsisten dengan gerakan kerakyatan, langsung memenuhi panggilan dari ketua DPRD tersebut, kamis (12/7/2018) berbondong-bondong mendatangi kantor DPRD di Rangkasbitung. Ternyata yang menantang mahasiswa KUMALA tidak ada di tempat, bahkan KUMALA sempat menduduki gedung dan menyegel Kantor DPRD Lebak sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa KUMALA atas tidak konsistennya ketua DPRD Lebak. 

Informasi yang beredar bahwa setelah aksi demo dan menyegel kantor DPRD, mahasiwa KUMALA  sering mendapatkan teror oleh jawara yang di duga sebagai orang suruhan, ini terbukti dari kata-kata ancaman jawara yang menuduh aksi KUMALA ada yang menunggangi bahkan akan mengacak-acak sekretariat KUMALA.

Ada beberapa hal yang disayangkan:
1. Respon emosional Ketua DPRD Kabupaten Lebak dalam menanggapi Aksi Menyampaikan Pendapat di muka umum yang dilakukan oleh KUMALA.
 Seperti yang kita ketahui bersama, menyampaikan pendapat merupakan hak yang sekaligus kewajiban setiap warga negara dalam berproses bernegara. Terlebih, mahasiswa, sebagai sosok sentral, di pundaknya tersimpan sejuta harapan.
   Kiranya, sebagai pejabat publik, dalam hal ini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, merupakan lumbung aspirasi masyarakat yang tidak akan bisa terlepas dari namanya kritik. Kritik yang tentunya untuk memperbaiki , untuk kemajuan.
   Mengapa sampai harus seemosi itu? Bukankah menerima aspirasi masyarakat adalah salah satu alasan mereka duduk di istana megah itu?

2. Mengundang Mahasiswa, dalam hal ini KUMALA yang melakukan Aksi, mengatasnamakan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, hanya dalam kolom komentar media sosial, untuk membuktikan apa yang disuarakan mahasiswa dalam redaksi "Tuduhan" yang ditujukan kepada DPRD. Halo, Pak Dewan? Anda Sehat? Kalau memang mau secara instansi, lakukanlah dengan terhormat. Di sisi lain, mengapa harus sedemikian rendahnya mengundang mahasiswa mengatasnamakan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah hanya dengan komentar di media sosial? Lalu, apa harus sampai sedemikian rendahnya pula attitude seorang ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang emosi? Sekali lagi, menyampaikan pendapat merupakan hak yang sekaligus kewajiban seorang warga negara. Dan seorang Wakil Rakyat, harusnya legowo dan bijaksana dalam menyikapinya. Jika memang apa yang disuarakan mahasiswa tidak relevan, silakan buktikan secara nyata dan bijak.
   Wakil Rakyat dan Masyarakat idealnya harus sama-sama bergandeng tangan. Apa yang disuarakan mahasiswa merupakan bagian dari bentuk" silih elingan, silih geuingkeun." Dan yang harus diingat adalah, Dewan dipilih oleh masyarakat. Masyarakat adalah pemegang daulat. Dewan adalah bawahan Rakyat, pelayan Rakyat.

3. Bentuk premanisme yang di duga dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan intimidasi terhadap massa aksi merupakan kemunduran demokrasi. Salah satu bentuk kebejatan dari demokrasi yaitu saat kritik di bungkam. Jika memang suara mahasiswa tidak sesuai antara apa yang disuarakan dan yang terjadi sebenarnya, rasanya, tidak perlu Bapak Ketua Dewan yang terhormat meresponnya dengan emosional sampai melakukan intimidasi Hal ini justru menunjukkan attitude dari pejabat publik yang kurang baik. Toh, menyampaikan pendapat sudah menjadi Hak yang sekaligus kewajiban seorang warga negara, terlebih mahasiswa, yang sudah menjadi bagian dari tanggung jawab moralnya. Saya yakin, suara mahasiswa bukan suara bayaran yang sekonyongkonyong bersuara tanpa landasan yang jelas.

Dalam hal ini saya mengecam arogansi ketua DPRD Lebak yang notabene pejabat publik, bagaimanapun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah representasi dari keluhan masyarakat Lebak. Apa motivasinya pejabat publik yang hari ini duduk di Parlemen jika kritik dari masyarakat saja dibungkam sedemikian rupa. 

Selanjutnya, saya menghimbau agar ketua DPRD Lebak meminta maaf terhadap mahasiswa dan rakyat lebak atas sikap, perilaku yang dipertontonkan seperti preman pasar. Jalankan peran dan fungsi anda sebagai wakil rakyat. Tunjukan sosok ideal DPRD yang bermoral, aspiratif dengan kepentingan rakyat , dan selalu memperjuangkan kesejahteraan masyarakat supaya dapat terwujud.

Dalam upaya mengcounter kebijakan yang tidak pro rakyat, Mahasiswa di daulat sebagai agent sosio-control, sudah selayaknya mahasiswa dengan kritisme nya mampu menjadi stabilisator bagi rakyat dan pemangku kebijakan. Jadi kita sudah lama meninggalkan cara-cara orde baru, kita hidup di zaman yang setiap orang memiliki hak untuk berpendapat.


Oleh: V-Jey (Aktifis KUMALA)
Editor: Rijwan, S.Pd

Kamis, 12 Juli 2018

PRINSIP AGIP AQSA: KERJA KERAS MENGALAHKAN BAKAT

Agip Aqsa (Mahasiswa, Organisator)
"Jika ada 10 orang pemuda yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan, Maka pastikan aku diantaranya"

Jika di mulai dengan pertanyaan "Siapa yang tidak mau berhasil?"  Semua orang pasti menginginkan keberhasilan. Keberhasilan dalam kehidupan personal, kehidupan sosial, politik dan lainnya. Keberhasilan bukan sekedar atau di ukur dari seberapa kaya kita, seberapa besar bakat yang dimiliki.

Ketika kita punya bakat tapi tidak bekerja keras, pasti bakat tersebut akan sia-sia. Dalam diri setiap manusia pasti mempunyai bakat. Tuhan semesta alam menganugerahkannya untuk setiap umat manusia. Tetapi apabila kita memiliki bakat namun tidak di asah, maka pasti akan "mangprak" atau terbengkalai. Sungguh karunia Tuhan yang tidak di manfaatkan dan di syukuri.

Tetapi sebaliknya, ketika kita belum mempunyai bakat dan keahlian namun kita selalu bekerja keras dari waktu ke waktu demi tujan kita untuk mencapai bakat yang kita mau, dengan proses tak kenal lelah, dan menolak menyerah, Kuasa Tuhan, bakat akan datang dengan bekerja keras. 

Jadi kuncinya sukses itu adalah apabila kita harus kerja keras, kerja keras akan mengalahkan bakat dari pada org yg mempunyai bakat tidak bekerja keras.

Beberapa orang berpendapat kunci kesuksesan adalah kerja keras. Asal kita punya kemauan dan gigih dalam menjalankan segala sesuatu.

Saya merasa bakat bersemayam disetiap hatinya manusia, disetiap pikirnya manusia, disetiap tindakannya manusia.

Sayangnya masih banyak yang terbelenggu keyakinan bahwa bakat yang menentukan kesuksesan sehingga akhirnya mereka tidak mau mengambil peluang atau kesempatan yang ada, karena menganggap tidak berbakat di bidang tersebut. Orang-orang yang sangat sukses, mencapai posisi puncak keberhasilan dengan bekerja keras. Sekalipun berbakat, mereka selalu mengimbangi bakat mereka dengan kerja keras, bahkan mereka lebih meyakini kerja keraslah yang membuat mereka berhasil.

Diperkuat oleh salah satu kutipan menarik: "Tingginya IQ itu cuma sekedar angka. Saat seseorang sudah mencapai angka kecerdasan kognitif 120, maka sudah. Memiliki IQ tambahan diatas 120 tidak akan membuat seseorang lebih baik dalam persaingan yang sesungguhnya.

Yaaa... Einstein benar dalam perjalanan hidupnya, Jenius itu adalah 1% bakat, 99% Kerja keras.

Penulis: Agip Aqsa
Editor: Rijwan, S.Pd

Selasa, 10 Juli 2018

CITA-CITA BESAR DARI SEPARUH PERJALANAN HIDUP

Jaelani (Jey), seorang Borjuis Kecil yang bercita-cita menjadi Borjuis Besar 
Separuh perjalannya tersampaikan dalam paragraf sederhana.

Kehidupan adalah ruang bagi materi yang terus melaju kearah perubahan, sang waktulah sebagai pengingat bagi setiap proses yang dijalani. Beban hidup yang ditanggung merupakan bukti kecintaan Tuhan semesta alam kepada umat manusia. Saya mencoba mereduksi proses kehidupan yang dijalani kedalam bait kata, yang tersirat, yang tertulis, itu merupakan jejak yang di kemudian hari harus mengingatnya kembali.

Tuntas sudah saya mengemban ilmu di perguruan tinggi, tak terasa setahun lamanya menjalani hidup tanpa memiliki pendapatan yang begitu cukup, hanya kata "pas" yang saat itu terasa.

Bulan Februari tepatnya pada tahun 2017 saya mencoba mengadu nasib untuk merantau ke Betawi mencari sebuah kehidupan yang lebih baik, dengan bermodalkan uang Rp 200.000 saja itupun masih meminta dari orang tua, tiba di Betawi, satu dua hari beristirahat, saya bertekad bahwa tujuan saya kota ini tiada lain untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, ekspektasi besar dari dalam benak menjadi motivasi waktu itu, saya berangkat dengan membawa selembar lamaran kerja serta bermodalkan ijazah terakhir, berdo'a semoga hari ini saya bertemu dengan jodoh saya (maksud jodoh tersebut adalah pekerjaan) karena pada dasarnya kerja pun jika belum berjodoh maka tidak akan bertahan lama meskipun sudah dijalani.

Beberapa hari mengadu nasib, kemudian saya mencari loker melalui media sosial, hilal harapan lalu ada, lalu singkat cerita perusahaan-perusahaan yang dicoba peruntungan kebanyakan hanya iming-iming untuk bekerja namun pada saat mau masuk menjadi karyawan harus membayar segala bentuk persyaratan serta perjanjian diatas materai pula. Siapa yang tidak mau kerja santai gajih besar. Namun nyatanya semua itu hanyalah tipuan belaka, itu semua adalah perusahaan yang hanya merekrut tanpa mempekerjakan sebagai karyawan semestinya, begitupun nantinya jika sudah menjadi bagian dari perusahaan tersebut, mencari pelamar dan akan terus begitu. 

Logikaku berputar dan akhirnya saya memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan, karena Ibu berpesan jika kamu bekerja maka yang harus kamu jauhi itu membohongi orang, apalagi sampai menipu. Itu yang selalu terdengar ditelingaku sampai saat ini.

Singkat cerita sayapun kembali ke tempat dimana saya di lahirkan. Dengan rasa kecewa orang tua menyambut ku, namun tidak sama sekali mengurangi rasa kasih sayang terhadap anaknya. Ibu berkata "Anakku malang anakku sayang bersabarlah dan terus berusaha syukuri dan jalani kehidupanmu saat ini jangan ada pikiran putus asa dalam dirimu."

Sungguh luar biasa ibu yang bijaksana, yang do'anya selalu terkabulkan, semoga kelak kau akan jadi penghuni surga nanti. Hidup yang sekarang ini tidaklah mudah untuk dijalani, karena itu jadilah seperti batu karang yang tetap keras dan jadilah sang pemenang yang tak pernah terkalahkan.

Terimakasih ibu, setiap do'amu tertutup oleh kesalahan anakmu, maka maafkanlah segala bentuk kesalahanku terhadapmu. restuilah selalu setiap langkahku yang kuniatkan membalas jasa dari tetes keringat yang kau korbankan untuk anakmu.

Meminjam kata dari sang ahli, bahwa jika kita belum mengusahakan sesuatu secara serius, mungkin kita menganggap hal tersebut adalah mustahil. Apalagi jika kita selalu menganggapinya dengan sikap pesimis. Padahal, jika kita tak menyerah dan berjuang untuk mengusahakannya, belum tentu hal tersebut mustahil untuk terjadi.

Oleh: Jaelani, S.Pd
Editor: Rijwan, S.Pd

Senin, 09 Juli 2018

KONSEPSI DIALOGIS "KOPI DAN GERAKAN MAHASISWA"


Peradaban mahasiswa memang penuh dengan kompleksitas, karena mahasiswa sebagai agent perubahan and agent sosio-kontrol yang menjadi identitas mahasiswa di pundaknya. Disisi lain mahasiswa dapat diartikan sebagai calon-calon penindas, pada posisi seperti ini mahasiswa berada pada kebimbangan, keberpihakan yang dilakukan menjadi sebuah pertanyaan, apakah berpihak kepada masyarakat atau menjadi penindas selanjutnya. Tugas dan tanggung-jawab yang besar seperti ini menuntut mahasiswa untuk terus bergerak, lebih progress, dan peka terhadap persoalan sosial. Tuntutan yang besar di pundaknya membuat mahasiswa harus mengubah cara hidup yang awalnya teratur (normal) menjadi lebih fleksibel terhadap keadaan yang ada (bahkan ubnormal). Tidak semua mahasiswa harus dan mau menanggung beban sosial, banyak juga apatis terhadap realitas yang terjadi. Hanya saja ada beberapa kelompok mahasiswa yang terbentuk dalam suatu wadah gerakan (organisasi) yang mau mengambil tugas seperti ini.


Banyak sekali frame gerakan mahasiswa yang berbeda bendera, ideologi, dan orientasi gerakan, tapi tetap dalam satu tujuan yaitu; mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial. Meskipun terkadang perbedaan pandangan tersebut membuat kelompok mahasiswa tersebut tidak bisa bergandengan tangan, terjadi gesekan pola gerakan menuju cita-cita yang di inginkan, tapi hal tersebut adalah sebuah keniscayaan dan sebatas cara dalam mengimplementasikan gagasan.


Namun ada hal yang unik dan menarik untuk ditulis terkait dengan pola hidup mahasiswa, yaitu kebiasaan ngopi yang sudah menjadi rutinitas wajib, bagai takdir tuhan yang harus di patuhi. Bahkan tak jarang waktu ngopi jauh lebih sering intensitasnya daripada waktu kuliah. Karena menurut sebagian besar mahasiswa, ngopi itu jauh lebih baik daripada duduk di kelas mendengarkan celotehan dosen yang tidak bermutu, apalagi diktat sakral yang selalu ditentengnya setiap hari bagaikan kitab suci yang tak terbantahkan, oleh sebab itu, ngopi tidak sekedar nyeruput (minum) kopi di cangkir bertatak atau tanpa tatak, tapi jauh lebih revolusioner yaitu mendiskusikan segala hal dari seluruh penjuru dunia.


Kontribusi gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa turut serta dalam terbentuknya gagasan-gagasan serta tindakan yang akan dilakukan untuk melakukan perubahan sosial. Konsepsi Habermas dalam The Structural Transformation of The Public Sphere tentang ruang publik mengutamakan dialogical conception (konsepsi dialogis) dengan asumsi bahwa individu-individu datang bersama-sama ke lokasi yang sama dan terjadinya dialog satu sama lain, sebagai peserta yang sama dalam percakapan tanpa intervensi. Dalam hal ini dunia kampus harus menjadi ruang-ruang ideologis, bukan dijadikan ruang bagi doktrin aturan yang membuat pemikiran mahasiswa terkungkung.


Dunia kampus layaknya sebuah penjara dalam kaca. Mahasiswa umumnya hanya diajarkan untuk melihat realitas buta tanpa mengarahkan untuk menjangkau realitas tersebut. Kondisi kampus semacam ini jauh berbeda dengan wadah gerakan yang hampir menyediakan segala macam bentuk kebutuhan mahasiswa yang itu tidak didapat di kampus. Disinilah peran dan pentingnya keberadaan gerakan bagi mahasiswa khususnya insan pergerakan yang banyak beraktifitas di gerakan. Manifestasi dari ruang publik adalah gerakan.


Demi sendok yang beradu didinding gelas, Kopi merupakan awal gerakan berpikir, awal dialektika berkumandang, disudut warung harus tercipta pikiran besar, harus tercipta gerakan besar pula. Ruang publik adalah wadah kebebasan dalam menuangkan ide, dan kopi menjadi pengikat dalam setiap kata.


Harus diluruskan bahwa, ngopi bukanlah aktivitas, tetapi beraktivitaslah di warung kopi. Karena tidak sedikit juga mahasiswa pada umumnya menjadikan ngopi sebagai aktivitas yang itu tidak memiliki tujuan yang jelas dan hanya menghambur-hamburkan uang semata.


"Ngopi harus berlanjut sampai TUHAN berhenti memberikan inspirasi dari pekatnya kopi. 
Gerakan harus tetap berlanjut karena REVOLUSI gerakan lahir dari teori gerakan REVOLUSIONER."



Ditulis Oleh: Rijwan, S.Pd

Jumat, 06 Juli 2018

CINTA SEJATI....?? INI KATA PENULIS MUDA

Sandi Rustam
(Penulis Muda Berbakat)



Lahir di Lebak Banten

Sebagian hidupnya di dedikasikan untuk berkarya



"Karya itu hidup, jika penciptanya mati sekalipun, 
karya itu akan tetap mengisi ruang dimensi kehidupan
Karya sebagai penyelaras peradaban"


Kata cinta sudah tak lagi asing dikalangan manusia, dari mulai anak SD, SMP, SMA bahkan dikalangan orang yang lebih dewasa, banyak orang beranggapan bahwa cinta itu hanya sekedar kata-kata yang tak berwujud kebenarannya dan banyak pula yang menafsirkan bahwa cinta itu anugrah, cinta itu keindahan. Tapi itu semua tidak diperuntukan pada semua orang yang merasakan cinta.

Bahasan cinta sejati mungkin kita ketika dipertanyakan bahwa cinta sejati itu seperti apa kita tak bisa menjelaskan dan memaparkan lebih spesifik apa cinta sejati itu.

Ada sebuah cerita yang menggambarkan kaitannya dengan kata "cinta sejati itu apa"
dua peristiwa yang tak sengaja ku lihat, saya sebut saja ini peristiwa A dan Peristiwa B mungkin menjadi renungan bagi kita semua.

Peristiwa A
Disaat saya diperjalanan menuju kampung halaman ditengah ramainya kemacetan ada sepasang remaja yang berjalan asyik sambil bergandengan tangan dengan muka penuh kegembiraan sambil tertawa dan bercerita entah apa yang mereka obrolkan.
Lalu, mereka berhenti di pedagang kaki lima dan saya beranggapan bahwa mereka lelah dengan perjalannya, tetapi cowoknya kebingungan entah mau beli apa dengan muka cemas, setelah tahu dia ternyata mau membeli es jeruk yang harganya 10.000 tapi uangnya tidak cukup karena dia hanya memegang uang 5000 dikantong celananya, lalu cewenya tersenyum melihat cowoknya kebingungan sambil berbicara "sayang gak usah takut aku punya uang kok 5000, jadi kita bisa beli es jeruknya" sambil ketawa bahagia lalu merekapun membeli dan menikmatinya di bangku yang sudah disediakan oleh pedagang kaki lima dan saya melihat bahwa mereka itu sangat bahagia meskipun dengan kesederhanaan.

Peristiwa B
Ketika saya bermain ke sebuah Cafe bersama teman - teman saya tak sengaja saya melihat sepasang kekasih yang turun dari mobil mewah menuju Cafe yang sama, mereka berjalan dan masuk ke Cafe kemudian duduk dan bersantai, tak lama kemudian saya pun menempati kursi kosong bersama teman-teman saya, tapi saya sedikit memperhatikan pasangan tersebut. 
Tak lama cowoknya memesan makanan yang harganya 100.000, karena banyaknya makanan yang dia pesan, singkat cerita pesananpun datang ke meja yang mereka tempati kemudian ceweknya bilang "makasih sayang kamu baik banget, makasih ya..." sambil ketawa-ketawa mereka mencicipinya sambil selfi selfi, tak lama kemudian handphone cowoknya berbunyi entah itu pesan atau pemberitahun, kemudian tiba-tiba handphone cowoknya di ambil sama ceweknya, dari situlah terjadi perkelahian dan merekapun adu argumen sampai mereka pulang tak bersama satu mobil. dan saya menggambarkan ada kebohongan di antara mereka.

Dari kedua peristiwa di atas mana yang mungkil menurut kalian itu lebih mendekati cinta sejati apakah peristiwa A atau peristiwa B...?

Menurut pandangan saya, peristiwa A menggambarkan bahwa mereka hubungan didasari dengan keterbukaan dan kalau peristiwa B saya memandang bahwa mereka menjalin asmara didasari dengan kebohongan dan saling menutupi.

Mungkin peristiwa ini ada kaitannnya sama anak remaja jaman sekarang ini sebuh gambaran yang mungkin bagian dari motivasi buat masa yang akan datang.

Pandangan saya, cinta sejati itu kebahagian. Kebahagiaan dalam cinta itu tak harus mewah, kebahagian itu kita yang menjemput dan kita yang ciptakan. Jika kita nyaman dengan pasangan dalam keadaan apapun, maka bisa tersirat itu adalah kebahagiaan, atau bisa di sebut cinta sejati.

Tulisan ini hanya sebuah gambaran cinta tanpa sebuah kebohongan, semoga kita bisa belajar dari pengalaman, selebihnya biarkan takdir Tuhan yang menentukan.

Kamis, 05 Juli 2018

Datangi SPBU, Mahasiswa pertanyakan BBM naik


Sukabumi,-Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia STKIP PGRI Sukabumi mendatangi salah satu SPBU di daerah R.A Kosasih Ciaul, Sukabumi (05/07). Ini mengingat kisruh yang terjadi karena awal bulan Juli 2018 secara diam-diam pertamina menaikan harga bahan bakar minyak nonsubsidi.

Ditemui oleh mahasiswa, Novi Setyadi selaku Kepala shif SPBU Ciaul mengatakan bahwa kenaikan bahan bakar khusus (BBK) jenis pertamax tidak akan berpengaruh kepada pelanggan, karena mereka akan beralih ke premium.

"Jika BBM nonsubsidi naik maka akan beralih ke premium, tetapi tidak signifikan," tuturnya.

Disisi lain, kenaikan BBM jenis Pertamax ini karena harga minyak dunia yang semakin merangkak naik.
"BBM nonsubsidi ini kan patokannya adalah harga minyak dunia yang sekarang rata-rata 75 USD per barel," Tambahnya.

Ketua Komisariat PMII STKIP-PGRI Sukabumi dalam pernyataannya mengatakan bahwa kenaikan harga BBM nonsubsidi jenis pertamax secara diam-diam bukti kewenangan sepihak tanpa mempertimbangkan dampak bagi masyarakat.
"Baik pemerintah maupun pihak petugas SPBU harus lebih menekankan tentang klasifikasi atau regulasi yang berkaitan tentang aturan permen ESDM No.1 tahun 2013," ungkap sahabat Giyast selaku ketua umum PMII STKIP. 

Pemerintah seharusnya bisa mengendalikan, jangan sampai rakyat merasa terbebani oleh kenaikan BBM tersebut. Bahkan ini akan memicu inflasi terhadap harga-harga kebutuhan pokok masyarakat. 
Setiap ada kebijakan tentang kenaikan harga bahan bakar itu jelas kan merugikan masyarakat karena bahan bakar ini merupakan kebutuhan yang sangat sentral. 
"Kalau bahan bakar naik secara keseluruhan pasti naik, masyarakat itu yang merasakan dampaknya, bukan soal nonsubsidi atau bukan, harga-harga sudah pasti mengalami kenaikan," Tambahnya.

Seperti diketahui, beberapa jenis BBM mengalami kenaikan harga per 1 Juli 2018. Beberapa jenis BBM itu adalah Pertamax naik sebesar Rp 600 dari Rp 8.900 menjadi Rp 9.500/liter. Sementara harga Pertamax Turbo naik menjadi Rp 10.700 per liter (sebelumnya Rp 10.100/liter), harga Dexlite naik menjadi Rp 9.000/liter (sebelumnya Rp 8.100/liter), dan Pertamina Dex naik Rp 500 dari Rp 10.000 menjadi Rp 10.500/liter.

Selasa, 03 Juli 2018

MEREKAYASA PENAMPILAN UNTUK POLITICAL BRANDING

Menanamkan citra baik dimata publik, seseorang biasanya mem-branding dirinya (personal branding) dengan berbagai cara, ada yang menampilkan apa yg telah dia kerjakan (track record), atau dengan menyuguhkan planning kedepan yang telah dia gagas lewat coretan visi misi.

Pada perspektif yang berbeda, pemahaman dan penekanan personal branding yaitu bagaimana cara para politisi tersebut mampu “memasarkan diri sendiri”. Dalam membangun branding, tentu tidak lepas dari citra politik (political brand) yang berkaitan dengan sosialisasi politik yang dibangun melalui pembelajaran langsung dari pengalaman empirik. 

Membangun citra politik dan sampai dimasyarakat dengan apa yang diharapkan oleh seorang politisi bukanlah hal yang mudah dan dapat cepat dicapai. Untuk itu, ada hal yang harus dilakukan terus-menerus oleh seorang politisi yaitu komunikasi politik (political communications). Komunikasai politik disini dilihat sebagai usaha terus menerus yang dilakukan oleh seorang politisi dalam melakukan komunikasi dialogis dengan masyarakat.

Sah-sah saja karena personal brand jadi salah satu kekuatan dalam political branding.

Political branding mementingkan pemahaman terhadap citra diri terlebih dahulu, karakter , kinerja, track record prestasi dan cita-cita dan tujuan besar seseoranglah yang mampu membuat political branding jauh lebih kuat dan berpengaruh.

Nah... Jika ada momentum Pemilihan Legislatif, saya ingin mengatakan bahwa kita sebagai warga masyarakat menyikapinya secara sederhana saja, yang terpenting mereka dalam upaya meraup suara untuk suksesi di parlemen tidak merekayasa penampilan.
Pahami, akan banyak orang-orang yang tiba-tiba peduli, seseolah menjadi malaikat penolong, dengan itu mereka bisa membranding diri untuk mengelabui masyarakat, seperti teori tangan tersembunyi (The invisible hand), mereka tidak tau seberapa peduli terhadap masyarakat, yang mereka kejar hanya seberapa banyak suara rakyat yang bisa mengantarkan ke dalam kursi kekuasaan.

Dalam meraih dukungan masyarakat, maka harus dengan bermasyarakat pula, substansinya bahwa masyarakat butuh orang yang sedia mendengarkan, dan memahami, selanjutnya bagaimana menjadi penyambung, mediator, fasilitator, mampu mengimplementasikan dalam fungsi legislasi. Sejatinya politisi yang benar-benar ingin berkiprah akan terlihat bagaimana cara mendekatkan diri dengan basis akar rumput, bukan dengan pencitraan sesaat.

"Politik adalah seni halus mendapatkan suara dari orang miskin dan dana kampanye dari orang kaya, dengan menjanjikan melindungi satu dari yang lain."


Oleh: Rijwan, S.Pd (Civil Society)

Minggu, 01 Juli 2018

Wiji Tukul: SAJAK SUARA


Sesungguhnya suara itu tak bisa di redam
mulut bisa di bungkam
namun siapa bisa menghentikan suara bimbang
dan pertanyaan-pertanyaan dari lidah jiwaku
suara-suara itu tak bisa di penjarakan
disana bersemayam kemerdekaan
apabila engkau memaksa diam
aku siapkan untuk mu : PEMBERONTAKAN..

Sesungguhnya suara itu bukan perampok
yang ingin merayah hartamu
ia ingin bicara
mengapa kokang senjata
dan gemetar ketika suara-suara itu
menuntut keadilan..?

Sesungguhnya suara itu akan menjadi kata
ialah yang mengajariku bertanya
dan pada akhirnya tidak bisa tidak
engkau harus menjawabnya.
apabila engkau terus bertahan

AKU AKAN MEMBURUMU SEPERTI KUTUKAN

POST TERPOPULER

DINASTI LEBAK MENGGERUS KESUCIAN DEMOKRASI DI PILKADA 2018

Rijwan, S.Pd (Civil Society) LEBAK - Kamis 21 Juni 2018 27 Juni 2018 merupakan penentuan kemajuan di Kabupaten Lebak, saya pribadi dari...

POSTINGAN POPULER LAINNYA